Sabtu, 21 Juni 2014

Suara Pergerakan

"Sertakan pikiran dan perasaan dalam setiap langkah"

Mahasiswa, sebagai generasi muda penerus perjuangan bangsa dalam membawa bangsa indonesia menjadi bangsa yg merdeka seutuhnya. seyogyanya dan memang seharusnya mahasiswa mampu memiliki rasa tanggung jawab dan kemauan yg keras dalam membangun negeri ini. Mahasiswa dituntut bisa dan mampu menjalankan perannya sebagai Agent Of Change, Para pembawa perubahan kearah yang baik. mahasiswa dengan pemikiran-pemikiran yang maju dituntut dapat bertindak aktif dalam membangun negeri. mahasiswa dituntut mampu mengontrol kinerja pemerintah. Mahasiswa dituntut mampu berperan aktif dalam kehidupan bersosial dan bernegara. mahasiswa, dengan semangat menggelora dan suara lantangnya harus mampu berdiri dalam barisan terdepan demi kemajuan bangsa dan negara. 

Wahai seluruh mahasiswa Indonesia
kita tak mesti melangkah bersama
kesamaan pemikiranlah yang akan menyaukan langkah kita,,,

Wahai saudaraku dimanapun anda berada. aku mungkin tak mengenal kalian, tapi aku yakin kalian semua memiliki pemikiran yang sama denganku. ya, bagaimana membuat bangsa dan negara kia tercinta ini menjadi bangsa yang besar. 
Saudara-saudaraku, Mahasiswa Indonesia
satukan pikiran kita,
satukan tekad kita
satukan suara kita,
satukan langkah kita,
Demi Indonesia lebih baik.


Baraya FC

BARAYA FOOTBALL CLUB

Baraya FC adalah klub sepak bola yang bermarkas di Desa Sikebau Jaya, Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten ROHUL Propinsi Riau. 




Jumat, 14 Maret 2014

Bencana Asap ?

Asap, kata itulah yg sedang populer dikalangan masyarakat riau. Semua kalangan membicarakan tentang asap. Anak-anak, remaja, dewasa, orang tua, baik yang kaya maupun yang miskin, para pejabat, dan rakyat biasa membicarakannya. Kenapa tidak, langit mereka tertutup asap, siang mereka tanpa matahari, malam juga tak berbintang. Itulah yang mereka lihat setiap harinya beberapa bulan terakhir ini.
Bencana asap, itulah yang pantas ditulis dalam headline di televisi maupun surat kabar karena asap yang terjadi kali ini sudah tidak wajar lagi, bencana asap terhebat dalam 50 tahun terakhir ini. Kebakaran lahan yang terjadi, baik yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan ataupun individu untuk membuka lahan menyebabkan asap yang begitu hebat. Bencana asap munkin tak sehebat bencana gunung meletus, tak begitu menyeramkan seperti gempa bumi. Kadang terdengar begitu lucu, “kan Cuma asap doang”, tak usah dikwatirkan. Tapi bagi kami yang mengalami, ini begitu menyesakkan dada kami. Bukan oksigen lagi yang kami hirup, melainkan zat-zat yang begitu berbahaya bagi kesehatan kami. Bahkan masker pelindung pernafasan juga tak lagi mampu menjamin udara yang kami hirup bersih dan terbebas dari zat-zat yang berbahaya.
Mengungsi ketempat yang lebih aman, itulah yang seharusnya dilakukan oleh masyarakat riau. Ini bukan gunung meletus, dimana para penduduk diungsikan dgn radius aman 10 km, atau banjir dimana para penduduk bisa mengungsi ketempat yang lebih tinggi. Namun ini tidak berlaku bagi riau, asap menyelimuti hampir seluruh langit riau. Kami hanya bisa memilih mengurung diri dalam kamar masing-masing daripada keluar dan menghirup udara yang sangat tidak sehat, tanpa ada yang bisa kami lakukan selain berdoa dan berharap pihak yang berwenang dapat segera menyelesaikan permasalahan ini.
Harapan semua masyarakat riau, semoga bencana ini dapat segera berakhir. Bencana ini disebabkan oleh tangan kita sendiri, maka kita jua lah yang harus menghentikan bencana ini. Diharapkan pemerintah dapat melakukan berbagai upaya yang dapat menghilangkan asap dari langit riau ini.
Kami butuh cahaya matahari,,,
kami rindu cahaya bulan lagi,,,
kami ingin menghirup udara segar ketika kami bangun esok pagi,,,

Jumat, 18 Oktober 2013

Bunga Itu ,,,


BUNGA ITU,,,
( Sabtu, 26 Januari 2013 )

Bunga itu lupa
Tak slamanya dia indah
Tak slalu dia harum

Bunga itu lupa
Dia hanya sekuntum
Diantara berjuta harum

Bunga itu tahu
Dia hanya bunga yang aneh
Yang ditinggal oleh waktu

 Bunga itu terpilih
Dihati yang slalu merindu
Datangnya si waktu



By : MzR’’92

Sang Idola


SANG IDOLA
( Jum’at, 25 Januari 2013 )


Rasa demi rasa disepanjang langkahmu
Bersemayam indah disetiap untaian syairmu
Menyeret, membawaku kedalam waktu
Memaksaku tuk merasai rasamu
Kini diriku, dirimu dulu

Engkau yang didepan memanggilku
Seorang diri yang terdiam dalam ragu
Inginku berjalan diatas langkahmu
O,,, tidak, masaku bukan masamu

Engkau adalah guruku, seorang idola
Petuahmu, kitabku disaat malam
Bangkitkanku yang tertidur pulas
Namamu, akan selalu hidup,,, disini


By : MzR’’92
To : Asep Muhammad Saepul Islam. S.Pd ( Inspiator hidupku )